“Dulu kita hanya mampu produksi 60 kg/hari tapi alhmdulillah sekarang sudah lebih dari 150 kg/hari” kata M. Kharisudin, Petani Jamur (kimsingonoyo)
Sejak tahun 1996, budidaya jamur tiram menjadi usaha sampingan warga Desa Klampok, Kecamatan Kapas,Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. “Ini merupakan sumber usaha alternatif bagi petani di kawasan kecamatan Kapas, lumayan untuk menambah pendapatan warga,” ungkap Achmad Nurul Huda, Kepala Desa Klampok.
Menurut Huda, sudah ada 22 Kepala Keluarga (KK) yang menggeluti usaha budidaya jamur tiram di desa yang mempunyai jumlah penduduk 888 jiwa di 262 KK. Guna menjadikan Desa Klampok sebagai sentra jamur tiram, pihaknya mengaku telah membuat kebijakan khusus, yakni mewajibkan perangkat desa untuk membudidayakan jamur tiram.
Achmad Nurul Huda, juga menjelaskan,bahwa budidaya jamur tiram yang berkembang pesat di desa yang di pimpinya itu mempunyai prospek yang cukup cerah secara ekonomis.Sedangkan para petani hanya membutuhkan 40 hari sejak penanaman,mereka sudah bisa menikmati hasil panen. Terlebih lagi warga desa kelampok sekarang tidak perlu membeli bibit dari luar,” ujarnya.Dengan nada bangga atas keberhasilan warganya,