“Kami terus berusaha bekerja maksimal agar target pembangunan 88 embung bisa diselesaikan tahun ini,” kata Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro Edy Susanto, Sabtu (6/9/2014).
Ia menyebutkan pihaknya sudah menyelesaikan pekerjaan pembangunan 18 embung dari target pembangunan secara swakelola sebanyak 75 embung, di antaranya di Kecamatan Sugihwaras, Kedungadem, Sumberrejo, Purwosari, Kasiman dan Ngasem.
“Saat ini dengan sembilan “backhoe” juga peralatan berat lainnya, seperti dump truk, pekerjaan pembangunan embung terus berjalan. Yang jelas di lokasi yang sudah terbangun embung juga lokasi lainnya biasanya daerahnya mengalami kekeringan,” jelasnya.
Di lain pihak, katanya, kontraktor pemenang lelang juga mulai mengerjakan pembangunan 13 embung di sejumlah lokasi, di antaranya, di Kecamatan Ngasem, Tambakrejo, juga kecamatan lainnya.
“Embung yang dikerjakan kontraktor sudah berjalan sekitar 40 persen,” ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan pengaruh El Nino yang mengakibatkan kemarau panjang menguntungkan pekerjaan pembangunan 88 embung, sebab kemarau diperkirakan akan berlangsung sampai Desember.
Sesuai data di Dinas Pengairan, pemkab mentargetkan membangun 88 embung dengan alokasi anggaran sekitar Rp10 miliar dari APBD 2014.
Mengenai tanah lokasi embung, menurut dia, memanfaatkan tanah kas desa, tanah Perhutani dan tanah “solo valei werken” (SVW). Embung yang dibangun rata-rata berukuran 75X75 meter berkedalaman berkisar 3-4 meter dengan daya tampung berkisar sekitar 20.000 meter kubik.
Sesuai data di Dinas Pengairan setempat, di daerah setempat sudah terbangun 226 embung dengan kapasitas berkisar 10.000-20.000 meter kubik.
“Di beberapa lokasi embung yang sudah terbangun saat ini masih terisi air, sehingga masih bisa dimanfaatkan warga untuk berbagai keperluan seperti memandikan ternak, juga menyiram tanaman,” jelasnya.