Namun wacana kenaikan BBM bersubsidi nantinya akan menjadi bukti sikap pemerintah baru yang pro-rakyat ataukah sebaliknya. Karena tentunya kenaikan BBM ini akan semakin membebani masyarakat, terlebih masyarakat menengah ke bawah.
Wacana untuk menaikkan harga BBM yang sebenarnya mulai dicetuskan oleh Presiden dan Wapres usungan PDIP, Joko Widodo-Jusuf Kalla cukup mengejutkan. Pasalnya, saat menjadi oposisi selama 10 tahun terakhir, PDIP diketahui tidak pernah setuju dengan kenaikan harga BBM bersubsidi yang dicanangkan pemerintah SBY.
Wacana kenaikkan BBM bersubsidi yang dicetuskan Joko-Kalla jelas tak masuk akal, karena sangat memberatkan bahkan melukai perasaan ‘wong cilik’.
Wasekjen DPP PKS, Mahfud Siddiq mengatakan, jika sejak awal PDIP menolak kenaikkan BBM era Presiden SBY karena dinilai memberatkan ‘wong cilik’, maka saat ini justru menjadi momen penting bagi PDIP untuk membuktikan kepedulian mereka terhadap rakyat kecil.
"Kalau dari awal PDIP sangat menolak, tidak setuju kenaikan BBM, maka seharusnya konsisten itu harusnya dipertahankan," ujar Mahfudz di Jakarta, Rabu (27/8).